Pages


Wednesday, September 1, 2010

Yesaya Desnam, Mutiara Baru dari Bumi Papua


 DENGAN tinggi 184 sentimeter, Yesaya Desnam tidak sulit ditemukan di antara para pemain seleksi timnas. 

Ya, posturnya memang ada di atas rata-rata pemain Indonesia pada umumnya. Gurat-gurat otot di tubuhnya menggambarkan bahwa dia adalah sosok pemain bertenaga. Tapi, saat bicara, "kegarangan" itu mendadak sirna. Tutur katanya lembut. Yesaya bahkan terkesan malu-malu.


Yesaya adalah salah seorang pemain asal Papua yang kini dipanggil pelatih timnas Alfred Riedl. Sosok pemain Persiwa Wamena tersebut menyeruak ketika bintang-bintang asal Papua, seperti Boaz Solossa, Ian Kabes, dan Immanuel Wanggai, masih eksis. Berbeda dengan beberapa rekannya yang ogah-ogahan dipanggil timnas, Yesaya justru sangat antusias. 

"Kesempatan ini sangat penting bagi karir saya," ujarnya setelah latihan di lapangan C, Senayan, Jakarta, akhir pekan lalu.

Ini bukan kali pertama pemain kelahiran 25 Juni 1985 itu mengikuti pemusatan latihan (training center/TC) timnas. Dia pernah mendapatkan panggilan untuk proyeksi timnas SEA Games 2007. Sayang, waktu itu dia gagal masuk tim.

"Saya sudah banyak belajar setelah gagal pada seleksi yang pertama itu. Sekarang saya tidak ingin gagal lagi," tegas pemain yang terlahir dari keluarga suku Asmat tersebut.

Dipanggil untuk TC proyeksi timnas senior adalah yang pertama bagi Yesaya. Wajar dia mengaku gugup menjalani hari-hari pertama TC. "Jujur, saya gugup menjalani pelatnas kali ini. Ini pengalaman baru bagi saya. Apalagi, saya bergabung dengan pemain terbaik di seluruh Indonesia. Benar-benar pengalaman yang sangat berharga," ungkap Yesaya sambil tersenyum.

Pemain yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Pekerjaan Umum Wamena itu menyatakan bahwa masuk timnas adalah cita-cita terbesarnya. "Pasti akan sangat membanggakan jika saya bisa membela nama Indonesia di pentas internasional," ucapnya.

Kans Yesaya untuk masuk skuad Merah Putih di ajang Piala AFF memang terbuka lebar. Sebab, pesaing untuk mengisi posisi lini belakang saat ini tidak begitu banyak. Riedl bahkan mengatakan tidak punya banyak pilihan untuk pemain belakang bagus. Penyebabnya, posisi itu banyak dihuni pemain asing.

Berkumpul dengan pemain-pemain terbaik dari seluruh Indonesia menjadi pengalaman berharga bagi Yesaya. Sebagai pendatang baru, dia memang harus cepat beradaptasi. Untung, putra pasangan Mathias Desnam (mendiang) dan Maria Enbait itu tidak mengalami kesulitan. "Semua teman di sini baik. Sama sekali tidak ada masalah," papar lulusan SMA Merauke jurusan IPA (2003) tersebut.

Meski karirnya di dunia sepak bola terbilang sukses, Yesaya masih ingin mewujudkan cita-cita lain, yaitu melanjutkan studi ke bangku kuliah. "Saat sekolah dulu saya sangat ingin bisa melanjutkan studi ke bangku kuliah. Saya akan mencoba mengatur waktunya. Sebab, jadwal main bersama klub juga padat," bebernya. ---
BIODATA
Nama : Yesaya Desnam
Lahir : 25 Juni 1985
Orang tua : Mathias Desnam(mendiang) / Maria Enbait
Posisi : Bek
Karir
2007-... : Persiwa Wamena
2005-2007 : PS Merauke
2005 : Persias Asmat

sumber: 12paz.blogspot

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails